Monday, April 03, 2006

Beberapa insentif untuk daerah frontier

Saya masih belum tahu apa dasar penyusunan atau penghitungan split ini.
Namun sememtara ini saya kok merasa bahwa split ini bukan satu-satunya daya tarik investasi. Pengemasan daerah yg mau dijual ini rasanya jarang disentuh. Jangan-jangan masih berbau kelemahan "technical-academic" ... semoga bukan itu. Semoga hanya karena politisasi ... :)

RDP

--- In Migas_Indonesia@yahoogroups.com, "Kuswo Wahyono" wrote:

Sebagai pengetahuan, beberapa insentif untuk daerah frontier:

GENERASI III: (paket insentif 1, sejak Agustus 1988):
Equity to be split (ETS) untuk minyak:
conventional area tetap 85/15; frontier area: produksi <50 mbopd =" 80/20," mbopd =" 85/15,">150 MBOPD = 90/10.

GENERASI III: (paket insentif 2, sejak Februari 1989):
Investment credit laut dalam untuk minyak 110%, untuk gas 55%.
ETS (Equity to be Split) untuk minyak dari “marginal field” yang pertama dalam suatu kontrak area dengan produksi <>1500 m menjadi 75/25 (frontier).

GENERASI III: (paket insentif 4, sejak Desember 1993):
Berlaku untuk Kawasan Timur Indonesia (seluruh area tidak termasuk Basin: Bintuni, Salawati, dan Seram) atau Kawasan Barat Indonesia yang mempunyai kondisi geologi dan geografis yang sama (daerah-daerah offshore sebelah barat Sumatra dan Selatan Jawa, setiap offshore > 200 meter).
ETS setelah pajak untuk minyak 65/35, untuk gas 60/40%.
Harga minyak DMO setelah 5 tahun pertama 25% dari harga ekspor.
FTP berubah dari 20% menjadi 15%, Investment Credit tidak berlaku.

Semoga berguna.

Salam, --ksw--

0 Comments:

Post a Comment

<< Home